Tak hanya memamerkan karyanya, kesempatan bertemu Ganjar itu dimanfaatkan oleh para modifikator untuk menyampaikan curahan hati (curhat) soal keluh kesahnya. Mereka menilai, kreasi mereka terhalang oleh kebijakan negara yang dirasa kurang mendukung.
“Pak tolong pak, aturannya dipermudah. Kami selalu terkendala karena aturan yang dirasa tidak mendukung. Misalnya harus mengganti mesin mobil, itu tidak laku dijual karena di jalan selalu dipermasalahkan petugas,” curhat para modifikator itu.
Ganjar mendengarkan dengan cermat apa yang menjadi masukan para modifikator itu. Menurut dia, di tengah situasi yang berubah dengan cepat termasuk otomotif, maka harus ada kejelasan agar mereka bisa berkarya.
“Misalnya ada mesin motor yang dibuat untuk mobil, ada mereka yang berkarya di bagian body. Pertanyaannya, industri yang sangat kreatif ini belum mendapatkan keluwesan untuk berbisnis,” jelas Ganjar.
Sehingga, lanjut Ganjar, karya mereka belum bisa berkembang karena tidak ada surat-suratnya. Maka negara, lanjut Ganjar, harus terlibat memberikan solusi.
“Ketika ada mesin motor dibuat mobil dan suratnya nggak ada, maka ini mesti diadakan. Ini masuk kategori X sehingga mereka para modifikator ini mendapatkan ruang. Maka inilah industri kreatif yang aturannya juga harus kreatif lagi,” dia menandasi.
Quoted From Many Source